http://www.presidensby.info
Rabu, 8 Oktober 2008, 22:51:28 WIB
Bersama seratus anak jalanan, wartawan yang biasa meliput di Istana, serta para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani menonton film Laskar Pelangi di Auditorium 1, Blitzmegaplex, Grand Indonesia, Rabu (8/10) malam. Juru Bicara Presiden, Andi Mallarangeng, yang bertindak sebagai MC memperkenalkan pengarang buku Laskar Pelangi, Andrea Hirata, sutradara film Riri Riza, dan produser Mira Lesmana.
Buku Laskar Pelangi yang ditulis Andrea tiga tahun lalu itu adalah salah satu bentuk ucapan terimakasih kepada guru SD-nya dulu, Ibu Muslimah. "Dulu, waktu saya kelas 3 SD, guru saya Ibu Muslimah selalu berangkat ke sekolah dengan semangat. Bila hujan, Ibu Muslimah datang dengan payung daun pisang," ujar Andrea. "aya berjanji bila nanti besar, saya akan membuat tulisan tentang kisah guru saya," Andrea bercerita.
Sementara itu, Mira Lesmana menjelaskan bahwa pengambilan gambar film yang dikerjakan selama satu setengah tahun itu, hampir 100 persen dilakukan di Belitung. "Semua pemainnya orang Indonesia dan prosesnya juga dilakukan di Indonesia. Hanya satu saja yang dikerjakan di Bangkok, proses suara, karena hanya ada disana," ujar Mira. "Dua belas anak yang bermain dalam film ini semuanya asli Belitung dan belum pernah main film sebelumnya. Mereka berhasil didapatkan dari penyeleksian 3500 anak-anak," Mira menambahkan.
Secara jujur Presiden SBY mengakui bahwa ia sama sekali belum membaca bukunya dan menonton filmnya. "Saya dengar dari banyak orang kalau karya seni ini sangat indah. Mari kita saksikan bersama-sama," ajak Presiden SBY. Pada kesempatan itu Ibu Ani juga menyerahkan secara simbolis paket tas sekolah untuk anak-anak jalanan yang ikut menonton film tersebut.
Selama lebih kurang dua jam, SBY dan Ibu Ani menikmati Laskar Pelangi. Film ini menceritakan kisah perjuangan guru dan sepuluh anak-anak Belitong untuk sekolah. Suara tawa anak-anak membahana ketika adegan-adegan lucu muncul di layar. Beberapa orang juga tampak menyeka air mata ketika Lintang, salah satu anak Laskar Pelangi, terpaksa berhenti sekolah karena kematian ayahnya.
Ketika film selesai, semua penonton memberikan tepuk tangannya. SBY dan Ibu Ani kemudian menyalami para pemain yang datang satu persatu. Hampir seluruh pemain yang membintangi film ini hadir, antara lain Slamet Raharjo, Lukman Sardi, Ikranegara, Jajang C. Noer, serta 12 pemeran anak-anak Belitung yang khusus datang ke Jakarta untuk pemutaran film Ini. Nampak pula hadir Ibu Muslimah, guru SD Muhamadiyah Gantong, yang menjadi sumber inspirasi dibuatnya novel dan film Laskar Pelangi.
Usai menonton, Presiden kembali ke Istana untuk menggelar rapat terbatas membahas krisis global yang mulai berimbas ke Indonesia. Rapat diikuti oleh para menteri bidang ekonomi, Dewan Gubernur BI, Ketua Umum Kadin, Dirut Bursa Efek Indonesia, dunia perbankan, dan sejumlah pengusaha. (osa)
SBY dan Ibu Ani Nonton `Laskar Pelangi`
Categories Berita Media
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Categories
- A Kiong (2)
- Andrea Hirata (8)
- Behind The Scenes (1)
- Belitung Tour (3)
- Berita Media (14)
- Cast (9)
- Community (1)
- Crew (2)
- Cut Mini (3)
- DVD (1)
- Edensor (1)
- Film (10)
- Film Maker (3)
- Full Movie (1)
- Garasi (2)
- Gita Gutawa (2)
- Gugun And The Blues Bug (2)
- Ikal (2)
- Ikranegara (1)
- Ipang (2)
- Kick Andy (1)
- Kucai (2)
- Lintang (1)
- Lyric (8)
- Mahar (4)
- Mathias Muchus (1)
- Meng Float (2)
- Mira Lesmana (2)
- Movie (1)
- Netral (1)
- Nidji (10)
- Novel (1)
- Podcast (1)
- Poster (1)
- Press Release (1)
- Review (4)
- Riri Riza (1)
- Sahara (2)
- Sherina (3)
- Sinopsis (2)
- Slamet Rahardjo (2)
- Soundtrack (10)
- Still Photos (6)
- Syahdan (2)
- Tokoh (1)
- Tora Sudiro (2)
- Trailer (1)
- Trapani (2)
- TV (1)
- Veris (2)
- Video (6)
- Wisata Belitung (3)
-
Recent Posts
Laskar Pelangi The Comment
The Songs Inspired By Laskar Pelangi
On Flickr
2 comments:
Semoga apresiasi Presiden tidak sebatas menyaksikan film ini
mas knp gx buat film yg menceritakan tentang kerajaan kita ???
tp filmnya dimuat semenarik jangan kaya film2 kolosal yang sering di buat di indonesia...
kan banyak film film luar yg menceritakan tentang sejarah kerajaan,,
soalnya sekarag gx ada film kolosal..
itu sedikit saran za..
Post a Comment